Maulid Nabi, Loketa, dan Bulba


        Pada hari Senin 19 Oktober, Pak Rosiman dan Bu Ita memberitahukan kelas kami bahwa pada tanggal 26 Oktober akan diadakan lomba-lomba yang diselenggarakan untuk memeriahkan maulid nabi dan bulan bahasa, kamipun memilih siapa saja yang akan ikut lomba-lomba tersebut, sempat juga Bu Ita bertanya kepadaku dan Indira siapa yang mau mengikuti lomba tahfidz, dan akupun yang mengikuti lomba tersebut. Akupun berlatih sebaik mungkin untuk menghafal dan melancarkan surah-surah yang akan diuji saat lomba sampai Hari-H. Hari yang ditunggu pun datang, aku pun melaksanakan shalat subuh lalu melakukan rutinitas setiap hariku, sebelum masuk ke zoom angkatan untuk maulid nabi, aku mendownload beberapa virtual background yang sudah dibagikan sesuai dengan acaranya. 

        Aku pun memasukkan kode dan password untuk zoom sekolah dan mengganti namaku sesuai dengan format yang ditentukan yaitu kelas_absen_nama lengkap. Akhirnya aku masuk di zoom angkatan, disana sudah terdapat banyak orang, saat aku masuk, acaranya belum dimulai dan beberapa guru pun masih saling berbicara. Dan ternyata hari itu merupakan hari ulang tahun Bu Siti Mujanah yaitu wakil kepala sekolah, guru-guru pun mengucapkan beberapa doa dan ucapan selamat kepadanya, pembukaan acara pun dimulai dari tilawah dan saritilawah oleh Rohis.

        Pembukaan selanjutnya adalah sambutan dari Ketua POMG yaitu Dr. Deny Aryasari ia pun sempat mengatakan bahwa itu merupakan acara terakhirnya sebagai ketua POMG, lalu sambutan ketiga dari kepala sekolah SMP Labschool bapak Asdi Wiharto, dan sambutan terakhir adalah dari Ketua BPS yaitu Prof. Dr. Sofyan Hanif. Acara kedua adalah ceramah maulid nabi yang dibawakan oleh Ust Usaid Fatahurrahman dari jam 07.20 – 08.20 disana ia menceritakan tentang sejarah nabi dan lain-lain dan terakhir kami pun berdoa. 

        Kami pun istirahat selama 30 menit, dalam 30 menit itu aku melancarkan surah-surah yang dilombakan yaitu dari Ad Duha – At Takasur, jam pun menunjukkan jam 09.50 yaitu waktunya untuk masuk ke zoom lomba untuk penjelasan teknis lomba. Kami pun dijelaskan seperti apa pelaksanaan lomba Tahfidz serta apa saja yang akan dinilai, juri yang menilai kami adalah Bu Wiwit dan Ma’am Purwanti, kami pun memulai lomba namun sedikit terlambat karena Ma’am Pur terlambat masuk. Nomor urutan pertama yaitu seorang kakak kelas laki-laki memulai gilirannya dan diuji dengan cara melanjutkan ayat-ayat yang dibacakan oleh Bu Wiwit dan Ma’am Pur. 

        Aku yang merupakan nomor urutan kedua pun memulai, Ma’am Pur menguji 2 ayat dan Bu Wiwit pun juga menguji 2 ayat, alhamdulillah aku pun menyelesaikan tesnya dengan lancar namun ada ayat dari Al Alaq yang aku sedikit tidak lancar. Di zoom itu pun ada beberapa suporter dari kelas masing-masing namun sayangnya 3 absen yang seharusnya menjadi suporter kelasku mengikuti lomba, aku pun menunggu sampai nomor urutan ke-19 untuk selesai agar dapat leave. 

        Sehabis selesai lomba Tahfidz, aku pun menonton lomba debat di zoom angkatan, babak penyisihan pun selesai dan para juri debat akan mengumumkan siapa saja yang lolos ke semifinal. Attara yang mengikuti lomba debat pun mengatakan bahwa dia sudah putus asa digrup kelas 7F namun teman sekelas lain tetap berpikir positif bahwa Attara akan lolos, dan ternyata Attara pun lolos ke semifinal. Topik babak semifinal adalah Januari Indonesia siap sekolah offline untuk tim pro dan tidak setuju Januari offline untuk tim kontra dan Attara termasuk tim kontra. Sayangnya Attara tidak lolos ke babak final dan yang lolos ke babak final semuanya merupakan siswa-siswi kelas 9 yaitu Kak Dieni, Kak Kayla, Kak Revo, dan Kak Nayla. 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kolaborasi dalam Masyarakat Digital

Wisata Edukasi

Alumni Menginspirasi